Kayu bajakah, atau belaran, atau cecarikan merupakan suatu tumbuhan yang hidupnya merambat. Bentuk kayu bajakah itu sendiri bermacam-macam. Tumbuhan ini mampu membuat heboh berbagai kalangan baik didalam maupun diluar negeri.
Berawal dari sukses menjuarai lomba karya ilmiah tingkat nasional, 3 remaja siswa SMA 2 Palangkaraya akhirnya mengikuti lomba serupa ditingkat internasional. Dan hasilnya, mereka pun kembali sukses dengan meraih medali emas.
Tema penelitian mereka adalah mengenai manfaat kayu bajakah yang mampu untuk menyembuhkan penyakit kanker payudara. Mereka menguji kandungan tanaman bajakah ini dengan menggunakan hewan percobaan berupa tikus putih. Setelah dilakukan percobaan dan pengamatan, ditemukan fakta bahwa tikus yang diberi suntikan ekstrak akar bajakah asli benjolan tumornya mengecil dan tetap hidup. Sedangkan tikus yang dibiarkan saja dengan sel tumor akhirnya mati.
simak juga :
Nasib kayu bajakah, akankah punah?
Fenomena jual beli akar bajakah di Kalimantan
Khasiat akar bajakah selain sebagai obat kanker
Efek samping kayu bajakah
Ciri kayu bajakah asli
Bentuk Kayu Bajakah
Dengan santernya pemberitaan mengenai akar bajakah, membuat calon pembeli pun penasaran ingin merasakan khasiatnya secara langsung. Namun kemudian terkadang timbul pertanyaan dari mereka, bagaimana bentuk kayu bajakah itu sebenarnya?
Bentuk tanaman ini pada umumnya adalah berupa batang yang menjalar dan merambat. Tinggi rambatannya bisa mencapai puluhan meter.
Diameter batangnya sendiri bervariasi. Ada yang berukuran kecil seperti jari kelingking ada juga yang besar seukuran tangan orang orang dewasa.
Kemudian ada juga yang warna batangnya berwarna merah, ada juga yang agak putih. Jika batang bajakah berwarna merah biasanya tumbuhnya didaerah rawa atau tanah yang berair. Sedangkan jika warna batangnya agak putih biasanya tumbuh di tanah datar.
Bentuk khas dari kayu bajakah adalah penampakan diameter batangnya yang memiliki rongga atau pori-pori. Berbeda dengan jenis kayu keras atau jenis kayu lainnya. Kemudian ciri kayu bajakah asli lainnya adalah kulit luarnya yang mudah sekali dikelupas. Berbeda dengan jenis kayu bajakah yang beracun, kulit luarnya agak susah untuk dihilangkan.
Menurut sebuah perhitungan dari salah seorang penjual kayu bajakah , dengan volume peredaran sebanyak sekitar 1 ton perhari diperkirakan eksistensi tanaman ini akan punah dalam 7 – 10 tahun kedepan. Upaya pelestarian dari pihak – pihak yang terkait tentu saja sangat diperlukan guna menjaga keberadaan ragam aneka hayati ini.