Mengenal Kemoterapi – Langkah Penting dalam Mengobati Kanker

Terakhir diperbarui pada 6 Februari, 2023

Kemoterapi atau terapi kemikal adalah salah satu jenis terapi untuk mengobati berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, kanker paru-paru, kanker kulit, dan banyak lagi. Kemoterapi merupakan terapi sistemik, artinya obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi diterima oleh seluruh tubuh dan tidak hanya mempengaruhi sel-sel kanker. Obat-obat ini bekerja dengan membunuh sel-sel kanker yang sedang tumbuh dan membelah diri.

Kemoterapi menggunakan obat-obat kimia yang sangat aktif dan memiliki potensi membunuh sel-sel normal selain sel-sel kanker. Karena itu, beberapa efek samping dapat muncul selama dan setelah proses kemoterapi. Namun, efek samping ini biasanya bersifat sementara dan dapat dikendalikan dengan baik melalui tindakan medis dan perawatan.

Terapi sering diberikan bersama dengan terapi lain seperti radiasi atau operasi untuk memperkuat efektivitas terapi. Terapi ini dapat dilakukan secara ambulan atau dirawat di rumah sakit, tergantung pada kondisi pasien dan jenis terapinya.

Proses dan Cara Kerja Kemoterapi

Proses kemoterapi dilakukan dengan menyuntikkan atau minum obat-obatan yang mematikan sel-sel kanker dan mencegah pertumbuhan sel-sel baru. Cara kerjanya tergantung pada jenis obat yang digunakan. Ada dua jenis obat kemoterapi, yaitu obat yang mematikan sel-sel kanker secara langsung dan obat yang mempengaruhi bagian lain dari sel kanker yang membantu mematikan sel.

Beberapa obat kemoterapi memiliki beberapa mekanisme kerja sekaligus, misalnya mematikan sel kanker dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh untuk membantu membunuh sel-sel kanker.

Dalam proses terapi kemikal, obat-obatan diterapkan melalui intravena, minum, atau melalui permukaan kulit. Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diterapkan melalui radiasi atau dalam kombinasi dengan terapi lain, seperti terapi hormon atau radiasi. Tujuan dari terapi ini adalah membunuh sebanyak mungkin sel-sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker, atau memperbaiki kualitas hidup pasien.

Jenis Obat Kemoterapi

Berikut adalah beberapa jenis obat kemoterapi yang biasa digunakan:

  1. Alkylating agents.
    Merupakan jenis obat yang membantu membunuh sel kanker dengan mengubah DNA sel. Beberapa contoh alkylating agents termasuk ciklofosfamid, melphalan, dan ifosfamid.
  2. Antimetabolites
    Merupakan obat yang bekerja dengan mengganggu metabolisme sel kanker sehingga membantu membunuh sel. Contoh obat ini termasuk metotreksat, 5-fluorouracil, dan cytarabine.
  3. Topoisomerase inhibitors
    Merupakan obat yang membantu membunuh sel kanker dengan mengganggu aktivitas topoisomerase, enzim yang diperlukan untuk membentuk dan memelihara DNA sel. Contoh topoisomerase inhibitors termasuk topotekan dan irinotekan.
  4. Mitosis inhibitors
    Merupakan obat yang membantu membunuh sel kanker dengan menghambat proses mitosis sel, yaitu pembelahan sel. Contoh mitosis inhibitors termasuk vinblastin, vincristin, dan paclitaxel.
  5. Hormone therapy
    Merupakan jenis terapi yang digunakan untuk mengatasi kanker yang dipicu oleh hormon, seperti kanker payudara dan kanker prostat. Contoh hormone therapy termasuk tamoksifen dan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) agonists.
  6. Targeted therapy
    Merupakan jenis terapi yang menargetkan protein spesifik atau mekanisme tertentu yang terlibat dalam pertumbuhan sel kanker. Contoh targeted therapy termasuk trastuzumab, imatinib, dan erlotinib.

Itulah beberapa jenis obat kemoterapi yang biasa digunakan. Setiap pasien mungkin membutuhkan jenis obat yang berbeda tergantung pada kondisi mereka, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis obat yang tepat.

Persiapan

Persiapan sebelum terapi kemikal adalah bagian penting dalam proses pengobatan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum menjalani kemoterapi:

  1. Konsultasi dengan dokter. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjelaskan riwayat kesehatan, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan alergi yang mungkin dimiliki.
  2. Tes laboratorium. Dokter mungkin akan meminta pasien untuk melakukan beberapa tes laboratorium untuk memastikan bahwa tubuh pasien memiliki tingkat yang memadai dari darah dan elektrolit sebelum menjalani terapi.
  3. Rincian tentang jadwal. Diskusikan dengan dokter jadwal kemoterapi dan berapa kali kemoterapi akan dilakukan.
  4. Diskusikan efek samping. Diskusikan efek samping yang mungkin terjadi selama dan setelah kemoterapi dengan dokter, dan bagaimana cara mengatasinya.
  5. Konsultasi dengan ahli nutrisi. Dapatkan rekomendasi diet dan nutrisi yang tepat untuk membantu mengatasi efek samping dan membantu tubuh mengatasi stres dari pengobatan.
  6. Siapkan diri mental dan fisik. Kemoterapi bisa menjadi proses yang memakan waktu dan membebani bagi pasien. Pasien harus mempersiapkan diri mental dan fisik dengan istirahat yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat sebelum dan setelah terapi.

Gaya Hidup Selama Kemoterapi

Rekomendasi gaya hidup selama kemoterapi adalah hal penting untuk membantu mengatasi efek samping dan membantu pasien merasa lebih baik selama proses pengobatan. Berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat membantu:

  • Konsumsi makanan yang bergizi.
    Makan makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral untuk membantu tubuh memulihkan diri dan mempertahankan kesehatan.
  • Hindari makanan yang memicu mual.
    Beberapa makanan dan minuman, seperti asap, bau yang sangat kuat, atau makanan pedas, dapat memicu mual setelah proses terapi.
  • Minum supplemen maupun herbal.
    Seperti telah dijelaskan diatas, selain membunuh sel kanker, metode terapi ini juga membunuh sel – sel normal. Untuk itu pasien perlu asupan gizi yang berlebih dari biasanya untuk membantu regenerasi sel serta daya tahan tubuh. Salah satu herbal yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh adalah kayu bajakah.
  • Minum cukup air.
    Minum banyak air untuk membantu mencegah dehidrasi dan membantu membuang racun dari tubuh.
  • Hindari rokok dan alkohol.
    Kedua hal ini dapat memperburuk efek samping kemoterapi dan mempengaruhi kualitas hidup pasien.
  • Cukup istirahat.
    Istirahat cukup dan beristirahat saat tubuh membutuhkan untuk membantu memulihkan diri dan mempertahankan kesehatan.
  • Pertahankan aktivitas fisik.
    Jaga aktivitas fisik selama mungkin untuk membantu menjaga kesehatan dan memperkuat sistem kekebalan.
  • Cari dukungan.
    Support dari keluarga, teman, atau komunitas sangat membantu dalam mengatasi perasaan dan mengatasi masalah yang terkait dengan pengobatan.

Demikian lah beberapa rekomendasi yang dapat membantu pasien mengatasi efek samping dan mempertahankan kesehatan selama kemoterapi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi diet dan gaya hidup yang tepat untuk setiap pasien.

Sumber :