Setelah heboh penemuan kayu bajakah yang bisa menyembuhkan kanker, masyarakat pun mulai mencari-cari informasi mengenai herbal suku dayak lainnya. Ini terlihat dari naiknya omset penjualan para pedagang herbal khas dayak yang bertebaran di kota Palangkaraya.
Herbal dari suku dayak sebenarnya amatlah banyak. Kami pernah mencatat setidaknya ada 40 lebih jenis tanaman khas kalimantan yang bisa dijadikan berbagai macam pengobatan. Namun diantara 40 jenis herbal tersebut, ada sekitar 7 herbal suku dayak yang terkenal.
Kayu Bajakah – Herbal Suku Dayak Terpopuler Saat Ini
Kayu bajakah atau sebagian orang menyebutnya dengan akar bajakah sebenarnya telah lama digunakan oleh warga asli suku dayak dalam mengobati berbagai macam penyakit. Mereka sering kali menggunakannya untuk mengobati luka serta sakit diare.
Air bajakahnya pun sering diminum langsung dari batangnya ketika para warga suku asli kehausan ditengah hutan.
akar bajakah asli diskon 50%
Ini Dia Kayu Herbal Kalimantan Yang Mendunia
5 Daun Herbal Kalimantan Yang Viral Untuk Dijadikan Obat
Setelah dilakukan penelitan oleh 3 orang siswa SMA kota Palangkaraya, ditemukan bahwa kandungan bajakah banyak sekali terdapat zat anti kanker dan zat antioksidan.
Meminum rutin air rebusan bajakah dipercaya selain menyehatkan tubuh juga memperkuat sistem imunitas tubuh.
Rumput Bulu
Rumput bulu sering digunakan untuk meredakan sakit perut oleh warga asli suku Dayak. Mereka menggunakan bagian akar dan daun rumput bulu untuk mengobat sakit perutnya. Caranya dengan menyeduh rumput bulu kemudian dibalurkan disekitar daerah perut.
Nama latin rumput bulu adalah Ageratum conyzoides. Selain bisa mengurangi rasa sakit perut, manfaat lainnya adalah bisa untuk mengobati demam , radang tenggorokan dan diare.
Beluntas
Nama ilmiah beluntas adalah Pluchea indica. Tanaman beluntas bisa dijumpai di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Cina Selatan. Suku Dayak menggunakan daun beluntas dengan merebusnya serta meminum air rebusannya untuk obat keputihan.
Hampir semua bagian dari tanaman ini bermanfaat. Selain digunakan dalam kondisi segar, kondisi setelah dikeringkan pun tetap berkhasiat. Manfaat lain nya dari beluntas adalah untuk mengobati kencing darah dan gangguan pencernaan.
Bawang Dayak – Herbal Suku Dayak Populer
Nama latin nya adalah Eleutherine palmifolia (L.)Merr. Sebutan lain dari bawang dayak adalah bawang sabrang atau bawang hantu. Tanaman ini sebenarnya berasal dari Amerika, namun banyak tumbuh di daerah Kalimantan Tengah sehingga menjadi terkenal dengan sebutan bawang dayak.
Bawang dayak sering digunakan oleh masyarakat lokal suku Dayak untuk mengobati bisul. Setelah dilakukan penelitian, ternyata ekstrak etanol dalam umbi bawang dayak memiliki potensi yang sama dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus seperti pada ketokonazol .
Selain itu, hebal suku dayak ini ternyata juga bermanfaat sebagai bahan baku krim anti aging / anti penuaan dini. Hal ini karena kandungan antioksidan yang ada di tanaman ini sangat tinggi. Seperti kita ketahui, antioksidan sangat bermanfaat untuk menangkal radikal bebas perusak sel yang menyebabkan penuaan dini serta penyebab penyakit kanker.
Bopot
Nama latinnya adalah Jasminum pubescens . Tanaman ini juga sering digunakan warga suku Dayak untuk menyembuhkan muntaber. Tanaman ini memiliki banyak manfaat serta penamaan yang berbeda di beberapa daerah . Sering dikenal dengan gambir hutan serta masih satu keluarga dengan tanaman melati.
Di pulau Jawa, tanaman ini diramu dengan beberapa herbal lainnya diantara daun sembung, daun meniran serta temulawak. Diyakini bisa untuk mengobati sakit kuning. Sebutan untuk tanaman ini adalah Poncosuda di daerah Jawa serta Malati Areuy di daerah Jawa Barat.
Sengkepot
Tanaman ini lebih dikenal dengan sebutan ciplukan. Tumbuh liar di kebun atau tanah yang lembap, Masyarakat suku Dayak sering memakai akarnya dalam rangka pengobatan penyakit cacar.
Nama latin tanaman ini adalah Physalis minima . Hampir seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan untuk mengobati gusi berdarah, bisul, dan sakit perut. Selain itu, senyawa flavonoid dan polifenol di dalam tanaman ini juga sangat bagus sebagai zat antioksidan.
Dengan adanya herbal suku dayak ini, menunjukkan bahwa suku Dayak juga turut melestarikan tradisi dan kearifan lokal. Mereka pun berkontribusi dalam perkembangan pengobatan herbal di Indonesia.